Rabu, 02 November 2016

Teknologi Informasi Cerdas

Definisi dan Konsep Teknologi Informasi Cerdas  

Definisi

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) merupakan istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video

Dengan kata lain TI dapat juga di definisikan sebagai hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya
Sedangkan Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan satu cabang ilmu komputer yang membuat agar mesin komputer dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia

Maka ,Intelligent Information Technologies atau Teknologi Informasi Cerdas  dapat di definisikan sebagai suatu teknologi terkini yang mampu meniru atau menyamai pekerjaan manusia

Konsep

Di dalam teknologi informasi cerdas terdapat 3 konsep yaitu :

1. Artificial Neural Network
Merupakan suatu konsep dimana sebuah sistem yang bekerja layaknya saraf pada tubuh manusia akan dirancang. Aplikasi ini dibuat dalam bentuk matematis dan diimplementasikan pada processor

2.  Artificial Intelligence
Merupakan suatu konsep yang memfokuskan pengambilan keputusan yang tepat oleh sistem yang berdasarkan pengetahuan yang diberikan 

 3.  Fuzzy Logic
Merupakan perasaan yang ditanamkan pada komputer sehingga komputer memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan memperkirakan keakuratan berdasarkan data yang diinputkan

Tujuan Teknologi Informasi Cerdas  

Ditinjau dari pengertiannya, tentu saja tujuan dari teknologi ini adalah membantu manusia untuk mengatasi keterbatasan kemampuan dan membantu manuasia untuk mempercepat pekerjaannya

Metodologi Teknologi Informasi Cerdas

Pengertian dari Metodologi adalah  adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Di dalam Teknologi Informasi Cerdas terdapat 3 metodologi diantaranya : Fuzzy Logic (FL), Neural Networks (NN), Probabilistic Reasoning (PR)

-Probabilistic Reasoning (PR)
Merupakan pengambilan suatu keputusan yang rasional atas suatu masalah tertentu  

-Fuzzy Logic (FL)
merupakan representasi suatu pengetahuan yang dikonstruksikan dengan if-then rules 

-Neural Networks (NN)
Merupakan pembuatan struktur jaringan saraf duplikat yang di dasarkan oleh struktur jaringan biologi,khususya otak manusia. Neuron itu sendiri merupakan satuan unit pemroses terkecil pada otak.

Contoh Aplikasi Sistem Cerdas

-MYCIN
 Sistem ini dikembangkan  di Universitas Stanford pada pertengahan 1970-an dengan tujuan untuk membantu jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri

-Enterprice Resource Planning (ERP)
Aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Bertujuan untuk membantu proses manajemen dalam suatu perusahaan

-Internet Banking
Suatu sitem yang membantu pekerjaan petugas bank untuk kegiatan transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
http://dcc-dp.org/berita205-ai--artificial-intelligence---kecerdasan-buatan--.ht
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
http://www.slideshare.net/qausunquzah/sistem-cerdas
http://www.academia.edu/4894316/TUGAS_MATA_KULIAH_SISTEM_CERDAS_PENERAPAN_SISTEM_CERDAS_PADA_GAME_ANGRY_BIRD
https://en.wikipedia.org/wiki/Probabilistic_logic


Rabu, 08 Juni 2016

SDLC (System Development Life Cycle )

Apa itu SDLC?


Yap!!

SDLC (System Development Life Cycle )


atau bahasa indonesianya siklus hidup pengembangan sistem ialah sebuah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna

SDLC merujuk pada suatu model dan metodology dalam membangun sebuah sistem komputer. System Development Life Cycle (SDLC) juga merupakan pusat pengembangan sistem informasi yang efisien. SDLC terdiri dari 4 (empat) langkah kunci yaitu, perencanaan dan seleksi, analisis, desain, implementasi dan operasional



Ada banyak model yang bisa diterapkan dalam SDLC diantaranya:
- Waterfall Model
Merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance

- Prototype
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan 

- RAD (Rapid Application Development)
Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat)

- Agile Software Development
Agile merupakan adalah jenis pegembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun


Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas menjadi lima fase, yaitu :

-Perencanaan sistem
-Analisis sistem
-Perancangan sistem secara umum / konseptual
-Evaluasi dan seleksi sistem
-Merancangkan sistem secara detail

Implementasi sistem

Penggunaan / Pengoptimalan penggunaan  SDLC pada PT.HM SAMPOERNA

Identifikasi masalah

-operasional harian yang sangat rumit
-penginputan data manual di akhir jam kerja yang menyulitkan
-membutuhkan banyak waktu untuk menggabungkan semua data dari berbagai departemen
-akses data yang terbatas oleh staf yang membutuhkan manajer


Analisis Sistem

-Efisiensi waktu yang buruk dikarenakan penginputan memakan waktu yang lama
-Tingkat kerangkapan data tinggi
-Tingkat kesalahan yang diakibatkan human eror sangat tinggi
-Rumitnya untuk dapat mengakses data
-Keterlambatan pembaruan dari perubahan resep rokok


Dari berbagai alasan yang telah diungkapkan di atas, maka pengembangan Sistem Informasi pada PT. HM Sampoerna dibuat untuk menyelesaikan masalah yang sejak lama ada diperusahaan, namun butuh proses pengujian terlebih dahulu


1. Analisis Kebutuhan

Langkah ini menentukan apakah rencana sistem ini ekonomis dan menguntungkan. PT. HM Sampoerna menilai apakah sistem yang dirancang lebih menguntungkan membuat atau membeli dari vendor.

2. Mendefinisikan keperluan

Langkah ini sangat penting pada pendekatan SDLC. SDLC menyampaikan spesifikasi secara detail apa yang harus dilakukan dari sistem pada waktu tertentu input harus diterima, input harus dijual, proses harus dilakukan, dan pelaksanaan harus meyakinkan. Mendefinisikan keperluan harus lengkap, akurat,dan detail karena akan digunakan untuk mendesain program dan dapat menentukan kualitas program. PT. HM Sampoerna memerlukan waktu beberapa tahun dalam mengumpulkan dan mengukuhkan apa yang diperlukan TI.

3. Menciptakan short list dari paket

Dalam membangun TI pada PT. HM Sampoerna, konsultan membantu perusahaan dalam beberapa bagian project. Perusahaan juga menggunakan internet, yellow pages, dan brosur.

4. Menerapkan kriteria untuk seleksi

Dalam tahap ini, baik tim bisnis dan tim TI harus dapat bekerja bersama untuk menentukan kriteria yang relevan untuk paket dan vendor yang terbaik untuk perusahaan.

5. Memilih paket

PT. HM Sampoerna memilih paket Oracle.

2. Tahap kontruksi
3. Tahap Implementasi

Keputusan perusahaan untuk menggunakan phasing strategy sangat tepat karena karakteristik dari PT. HM Sampoerna sebagai perusahaan yang sangat besar dengan sistem yang sangat luas dan kompleks. Karena strategi ini menggunakan waktu yang lama.

Langkah dari tahap ini adalah:

· Pemasangan

Tahap pemasangan pada SDLC memerlukan rencana pemasangan, data cleanup, dan perubahan. Faktor kunci kesuksesan dari pemasangan paket sistem adalah kualitas dari vendor selama tahap ini berlangsung.

· Pelaksanaan

PT. HM Sampoerna mempunyai kemudahan untuk memperoleh dukungan dari vendor ketika timbul masalah.

· Pemeliharaan

PT. HM Sampoerna juga memikirkan faktor ini meskipun pemeliharaan merupakan tugas dari vendor sebelum paket diganti. Untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang terburuk, PT. HM Sampoerna menyusun rencana kuat yang terpisah untuk devisi TI dengan memberikan kesempatan lebih untuk para karyawan memperdalam pengetahuan tentang sistem dan keahlian TI yang lain, sehingga ini akan mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap vendor.





Sabtu, 21 Mei 2016

Did you know what is Information Security Management System (ISMS)?

Tahukah anda apa itu ISMS ?

Information Security Management System atau yang di Indonesia biasa disebut sebagai SMKI (Sistem Manajemen Keamanan Informasi) merupakan sebuah rencana manajemen yang menspesifikasikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk implementasi kontrol keamanan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan organisasi



ISMS diprogram untuk melindungi asset informasi dari seluruh gangguan keamanan.ISMS juga dapat disebut sebagai sebuah proses dari mengaplikasikan kontrol manajemen keamanan di dalam sebuah organisasi untuk mendapatkan servis keamanan agar dapat memastikan keberlangsungan bisnis.

Servis keamanan informasi itu sendiri terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek seperti berikut:



  1. Confidentiality (kerahasiaan) adalah aspek yang menjamin tentang kerahasiaan data atau informasi, dipastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima ataupun disimpan
  2. Integrity (integritas) adalah aspek yang menjamin bahwa data tidak bisa dirubah tanpa ada ijin dari pihak yang berwenang (authorized), juga menjaga keakuratan data dan keutuhan informasi
  3. Availability (ketersediaan) adalah aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikan user dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan)
Sebagai Contoh ISO2700
ISO2700 adalah sebuah seri dari standar internasional untuk manajemen keamanan informasi. Standar ini mencakup seluruh tipe organisasi (Contohnya perusahaan komersial, agen pemerintahan, organisasi nir-laba, dll) dan seluruh ukuran bisnis, mulai dari usaha kecil hingga perusahaan besar multinasional.

Standar internasional ini mengadopsi sebuah model bernama Plan-Do-Check-Act (PDCA), yang diaplikasikan ke struktur di dalam seluruh proses ISMS. Diilustrasikan pada gambar dibawah ini 

1. Plan 
Merupaksn proses membangun ISMS dengan cara mengaplikasikan kebijakan-kebijakan dan objektif-objektif dari ISMS termasuk membangun prosedur yang menitikberatkan pada mengelola risiko


2. Do
Merupakan proses mengimplementasi dan mengoperasikan ISMS yang telah direncanakan di langkap sebelumnya.

3. Check
Merupakan  proses pemantauan/monitoring dan peninjauan/reviewing ISMS dengan cara mengukur performa terhadap kontrol yang telah diaplikasikan, termasuk kebijakan, dan pada akhirnya mengeluarkan hasilnya untuk ditinjau oleh manajemen.
4. Act
Berdasarkan peninjauan dari manajemen dari langkah sebelumnya, peningkatan dari ISMS yang telah diaplikasikan akan mengambil tempatnya

Manfaat 

Keamanan informasi merupakan suatu upaya dalam mengamankan aset informasi yang dimiliki yang di pusatkan pada data yang dimiliki perusahaan agar tidak dicuri dan disalahgunakan oleh pihak tertentu 


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/ISMS
http://jajankaki.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-penjelasan-mengenai.html
http://monycagunawan.blog.binusian.org/2014/03/09/e-business-security/
http://www.isms2015.org/




Jumat, 06 Mei 2016

Sistem Pembayaran Pajak Secara Online (E-Billing)


Apa itu E-biling ?



E-billing adalah sistem pembayaran yang disediakan oleh Direktorat Jendral Pajak yang menggunakan sarana elektronik untuk memfasilitasi penerbitan kode biling dalam rangka pembayaran atau penyetoran penerimaan negara secara elektronik. 


E-biling menerapkan pembayaran pajak melalui Teller Bank/Pos, ATM, atau internet banking dengan menggunakan “Kode Billing”




Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran/penyetoran pajak dengan sistem pembayaran pajak secara elektronik. Pembayaran/penyetoran pajak meliputi seluruh jenis pajak, kecuali: 
1.      Pajak dalam rangka impor yang diadministrasikan pembayarannya oleh Biller Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
2.      Pajak yang tata cara pembayarannya diatur secara khusus


Mengapa perlu menggunakan e-billing?

Dikarenakan DJP banyak menerima kritikan terkait pembayaran pajak yang butuh energi ekstra. Bayar Pajak kok rumit, menyita waktu dan biaya.Pertama harus minta SSP (Surat Setoran Pajak) dulu ke kantor pajak. Terus diisi manual satu-satu, proses pengisian juga tidak boleh salah. Terus harus pergi ke Bank- Terus sampai di Bank harus antre yang terkadang lama dan panjang. Masih harus bayar ke Teller, dan Teller harus merekam dan bla bla bla….
 Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah bahwa isian di dalam SSP itu banyak sekali.  Ditambah lagi dengan referensi kode akun pajak dan kode jenis setoran yang banyak sekali. maka diluncurkanlah E-billing, penggunaan E-billing ini diklaim mempermudah Wajib Pajak dalam melunasi pajaknya 
Kekurangan dan kelebihan E-billing

Setiap sistem yang diciptakan oleh manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, diantaranya :



Namun dibalik keuntungannya, e-billing mempunyai kekurangan diantaranya :
  • Softwarenya masih mudah di hack oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab
  • Jika internet atau listik di sekitar sedang bermasalah atau mati listrik, maka sistem ini juga akan ikut bermasalah, karena sistem ini benar-benar tergantung oleh internet dan listrik
  • Jika softwarenya terkena virus dan seluruh datanya hilang, sulit untuk mencari back upan-nya
  • Menurut para penggunanya, sistem ini masih banyak Bug


Apakah E-billing dilandasi oleh hukum ?

E-billing dilandasi dari 3 hukum utama yaitu diantaranya:

1. PMK-242/PMK.03/2014 Tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak
2. PMK-32/PMK.05/2014 Tentang Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik
3. Per-26/Pj/2014 Tentang Sitem Pembayaran Pajak Secara Elektronik 


Tahapan Penyetoran/Pembayaran Pajak dengan Sistem E-billing
 Panduan Cara Mendaftarkan Diri pada Aplikasi E-billing
  1. Langkah pertama adalah anda masuk ke alamat e-billing berikut, silakan ketikkan alamat ini di browser anda http://sse.pajak.go.id. Setelah di enter maka akan muncul halaman seperti ini:

2.  Klik "daftar baru" lalu isikan nomor NPWP, alamat email dan User Id yang akan digunakan

3.  Klik "register", apabila ada notifikasi "data disimpan?" klik saja OK

4.  Pada tahap ini, permohonan pendaftaran billing system anda telah masuk ke DJP kemudian periksa email anda untuk melihat PIN yang dikirim dan kode verifikasi untuk mengaktifkan akun anda
5.  Buka email yang dikirim oleh billingmpn@pajak.go.id. Ada dua kode yang pertama link aktivasi akundan kedua kode untuk verifikasi. Silakan klik link untuk aktivasi akun
 6. Setelah anda klik maka anda akan diminta memasukkan kode veirifkasi yang dikirim melalui email
7. Alamat anda telah sukses mendaftar ke sistem e-billing

Panduan Pembuatan kode billing

Login dengan user ID dan PIN yang tertera pada e-mail

Input data SSP, klik simpan bila telah selesai


 Muncul notifikasi, klik ok 

 Cek data yang sudah anda entri, bila sudah sesuai klik "terbitkan kode billing"

 Cetak Kode billing


Contoh kasus :

Hal yang paling sering dikeluhkan ada di masalah registrasi dan aktivasi yaitu WP tidak menerima link aktivasi yaitu tidak menerima link aktivasi setelah melakukan proses registrasi, lalu link aktivasi tidak dapat digunakan untuk aktifasi akun serta muncul pesan data tidak ditemukan pada saat mengklik link aktivasi di email

Solusi :

Untuk masalah pertama yaitu tidak menerima link aktivasi setelah proses registrasi solusinya adalah hal sepela yaitu :
  1. Email yang dikirimkan masuk ke folder spam di email anda
  2. Jika tidak terdapat email di folder spam berarti user memasukkan alamat email yang tidak valid , solusinya hubungi call center e-billing untuk penggantian email dan pengiriman ulang link aktivasi dalam jangka waktu 3 hari sejak pendaftaran
  3. Link aktivasi hanya berlaku 3 hari sejak pendaftaran , jika user belum menerima email aktivasi maka registrasi ulang dapat dilakukan
Lalu solusi untuk masalah kedua : link aktivasi tidak dapat digunakan untuk aktifasi akun serta muncul pesan data tidak ditemukan pada saat mengklik link aktivasi di email

  1. Penyebab masalah ini adalah link hanya berlaku 3x24 jam setelah pendaftaran, solusinya yaitu lakukan registrasi ulang
  2. Muncul pesan data tidak ditemukan disebabkan oleh double click oleh user terhadap link aktivasi, solusinya langsung saja login ke sistem dengan NPWP dan Pin yang sudah dikirimkan


Kesimpulannya

Sebuah sistem di bidang apapun pasti mempunyai kekurangan, bug dan lain sebagainya, namun hal tersebut sangatlah wajar. Namun manfaat positif dibalik E-billing system cukup efisien mengingat keterbatasan waktu serta tidak perlu beramai ramai ke kantor pajak untuk membayar pajak bagi WP. Menurut saya E-billing system merupakan suatu sistem yang cukup berhasil penerapannya di masyarakat luas, namun saran saya pihak yang bersangkutan (Dirjen Pajak) harusnya memberikan arahan (Brifing) yang lebih intens lagi kepada publik tentang mekanisme penggunaan sistem ini.

KELOMPOK 1 : POKOK BAHASAN SISTEM E-BILLING 

Sumber :

Jumat, 15 April 2016

Makalah SIM dan SIA

Makalah Sistem Informasi Manajemen


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI &PEMASARAN


Disusun oleh Kelompok 5 :
Melani Silva Irawan                     (16114562)
Muhamad Ilham                            (16114951)
Rizky Lillah                                      (19114702)
Rifaldy Dwi putra                          (19114342)
M. Faqih Alfarizi                            (17114214)


2KA24
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



Sistem Informasi Akuntansi(SIA)

        I.            Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber daya manusia
Secara umum Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yg berkenaan dengan akuntansi

      II.            Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Adapun SIA mempunya 5 fungsi utama yaitu :

1.      Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen
2.      Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
3.      Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
4.      Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga. Penghasil informasi yang
5.      menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas

    III.            Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
1.      SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2.      Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3.      Menangani data terinci
4.      Berfokus histories
5.      Menyediakan informasi pemecahan masalah

   IV.            Peranan Penting Sistem Informasi Akuntansi

Perkembangan tekhnologi mengakibatkan lahirnya tuntutan akan kecepatan yang terstruktur. Seluruh kegiatan dihimpun menjadi suatu kesatuan guna mencapai sasaran/tujuan dengan waktu sehemat mingkin. Dengan begitu, kinerja sebuah organisasi dapat dievaluasi tanpa harus melewati penantian yang panjang.

Terdapat 3 peran penting dari Sistem Informasi Akuntansi,yaitu:
·         Penghimpun serta penyimpan data kegiatan transaksi
·         Pengolah data dari transaksi yang berlansung
·         Pengendali aktiva dan manajemen strategis

     V.            Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
*            Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
*            Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
*            Meningkatkan efisiensi
*            Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
*            Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

   VI.            Subsitem dalam Sistem Informasi Akuntansi

Semua bentuk transaksi keuangan akan diolah menjadi sebuah laporan keuangan yang nantinya akan dijadikan sebagai sumber informasi keuangan dalam suatu perusahaan. Dalam sistem informasi akuntansi (SIA) terdapat beberapa subsistem yang harus diketahui,yaitu :



1.      Sistem Pengeluaran (Expenditure system)
Merupakan segala kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan segala sumber ekonomis baik barang maupun jasa

2.      Sistem Pendapatan (Revenue system)
Merupakan segala kegiatan perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan untung atau laba dari para konsumen dengan cara menjual barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut

3.      Sistem Produksi (Production system)
Sistem ini berhubungan dengan proses pengolahan sumber ekonomi

4.      Sistem manajemen sumber daya (resources management system)
Sistem ini berkaitan dengan management dan pengendalian sumber daya yang dilakukan oleh perusahaan seperti investasi dan aktiva

5.      Sistem buku besar dan laporan keungan (general ledger and financial accounting)
Merupakan semua kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan transaksi keuangan

 VII.            Software yang dipakai di dalam SIA
a.      Dac Easy Accounting
Merupakan software yang digunakan untuk memproses data yang secara otomatis dapat menampilkan laporan keuangan dalam suatu perusahaan. Dengan softwere ini data yang diproses akan semakin akurat dan sangat membantu dalam mengambil keputusan bisnis di bidang keuangan

b.      Myob
Software ini tidak jauh berbeda dengan DEA. Aplikasi ini juga mempunyai tujan yang sama. Myob difungsikan sebagai pengotomatis pembukuan keuangan secara akurat, cepat, dan lengkap. Softwere ini memiliki beberapa fasilitas yaitu pemasukan daftar akun, data konsumen, pengolahan produk pada laporan keuangan seperti keuntungan, keuntungan dan kerugian yang didapat

c.       Zahir Accounting
Software ini juga disebut dengan “business management software”. Software ini memiliki tujuan yang sama seperti contoh software sebelumnya yaitu untuk mebuat pembukuan, jurnal akuntansi, serta laporan keuangan yang akan diproses secara otomatis oleh Zahir Accounting.
VIII.            Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan

1.      Analisa Perilaku
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif. Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi
2.      Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut
3.      Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan

    IX.            Golongan Pemakai Sistem Informasi Akuntansi
·         Pemakai Informasi Eksternal
Adalah pemakai Informasi yang berasal dari luar perusahaan. Dapat digolongkan menjadi:
v  Pelanggan
v  Pemasok
v  Para pemegang saham
v  Para karyawan
v  Para pemberi pinjaman
v  Instansi pemerintah

·         Pemakai Informasi Internal
Adalah pemakai Informasi yang berasal dari dalam perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :
v  Manajemen
v  Purchasing management
v  Inventary control management
v  Production management
v  Personal management
v  Finansial management

 Sistem Informasi Pemasaran(SIP)
        I.            Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran adalah kegiatan perseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems)merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran. SIP juga merupakan suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan  untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Sistem informasi ini merupakan gabungan dari keputusan yang berkaitan dengan Produk,Tempat ,Promosi dan Harga produk. Strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran semua itu dikenal dengan 4P yaitu:

§  Produk apa yang dibeli pelanggan untuk memuaskan kebutuhannya
§  Place berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui slauran distribusi
§  Promosi berhubungan dengan semua cara yang mendorong penjualan
§  Price terdiri dari semua element yang berhubungan dengan apa yang dibayar oleh pelanggan

      II.            Evolusi Sistem Informasi Pemasaran

Pada tahun 1966, Prof. Philip Kotler dari Northwestern University, menggunakan istilah Pusat Saraf Pemasaran (Marketing Nerve Center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mampu mengumpulkan dan mengolah informasi pemasaran. Walaupun Kotler tidak menggunakan istilah sistem informasi pemasaran, tetapi itulah yang ada dalam pikirannya. Ia mengidentifikasikan 3 jenis informasi pemasaran, yaitu :

·         Intelijen Pemasaran (Marketing Intelligent), informasi yang mengalir dari lingkungan ke perusahaan

·         Informasi Pemasaran Intern (Internal Marketing Information), informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan

·         Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication), informasi yang mengalir dari perusahaan ke lingkungan




    III.            Konsep Pemasaran

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. 

·         Konsep produksi 
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

·         Konsep produk 
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik

·         Konsep penjualan 
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

·         Konsep pemasaran 
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

·         Konsep pemasaran sosial 
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

·         Konsep Pemasaran Global 
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

   IV.            Komponen SIP

Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum, yaitu komponen-komponen input, model, output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini antar sistem-sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem informasinya


·         Komponen Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian khusus mengenai operasi pemasaran

·         Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman, penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang paling efektif dan untuk persetujuan kredit

·         Komponen Basis Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak yang berbagi dengan area fungsional lain.

·         Komponen Output Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai bagian dari bauran. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga

     V.            Subsitem SIP

v  Subsistem Penelitian Pemasaran (Riset Pemasaran)

Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan

v  Subsistem Produk 

Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru

- Siklus hidup produk 

Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk

- Model evaluasi produk baru 

Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya

v  Subsistem Tempat 
Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya

v  Subsistem Promosi 
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan

v  Subsistem Harga 
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg dihasilkan


Sumber: