Selama bertahun-tahun, banyak penelitian dilakukan untuk memecahkan apa
itu yang disebut indera keenam. Menurut penelitian terbaru, ternyata
indera keenam itu sebenarnya tidak pernah ada.
Ada kalanya,
seseorang yang mampu melihat masa depan atau hal-hal lain di luar batas
dari kemampuan manusia diyakini memiliki indera keenam. Namun, menurut
penelitian apa yang disebut indera keenam itu hanyalah ilusi dari otak
manusia saja.
Dikutip dari Daily Mail (15/01), munculnya sesuatu
yang dikatakan sebagai indera keenam itu tidak masuk dalam kategori
extra sensory perception (ESP) atau kemampuan bawah sadar yang dapat
mendeteksi hal-hal di luar kelima panca indera manusia.
Namun,
apa yang selama ini disebut sebagai indera keenam itu hanyalah suatu
kejadian ketika otak manusia tidak diberikan waktu cukup dalam memproses
suatu informasi yang didapatkan oleh kelima panca inderanya. Oleh
karenanya, maka sisi samar dan pendugaan muncul.
Hal itu
dibuktikan dengan penelitian dengan mengambil sample dari beberapa
partisipan yang diberikan dua lembar gambar perempuan yang sama namun
hanya berbeda pada bentuk atau model rambutnya saja.Selama bertahun-tahun, banyak penelitian dilakukan untuk memecahkan apa
itu yang disebut indera keenam. Menurut penelitian terbaru, ternyata
indera keenam itu sebenarnya tidak pernah ada.
Ada kalanya,
seseorang yang mampu melihat masa depan atau hal-hal lain di luar batas
dari kemampuan manusia diyakini memiliki indera keenam. Namun, menurut
penelitian apa yang disebut indera keenam itu hanyalah ilusi dari otak
manusia saja.
Dikutip dari Daily Mail (15/01), munculnya sesuatu
yang dikatakan sebagai indera keenam itu tidak masuk dalam kategori
extra sensory perception (ESP) atau kemampuan bawah sadar yang dapat
mendeteksi hal-hal di luar kelima panca indera manusia.
Namun,
apa yang selama ini disebut sebagai indera keenam itu hanyalah suatu
kejadian ketika otak manusia tidak diberikan waktu cukup dalam memproses
suatu informasi yang didapatkan oleh kelima panca inderanya. Oleh
karenanya, maka sisi samar dan pendugaan muncul.
Hal itu
dibuktikan dengan penelitian dengan mengambil sample dari beberapa
partisipan yang diberikan dua lembar gambar perempuan yang sama namun
hanya berbeda pada bentuk atau model rambutnya saja.Selama bertahun-tahun, banyak penelitian dilakukan untuk memecahkan apa
itu yang disebut indera keenam. Menurut penelitian terbaru, ternyata
indera keenam itu sebenarnya tidak pernah ada.
Ada kalanya,
seseorang yang mampu melihat masa depan atau hal-hal lain di luar batas
dari kemampuan manusia diyakini memiliki indera keenam. Namun, menurut
penelitian apa yang disebut indera keenam itu hanyalah ilusi dari otak
manusia saja.
Dikutip dari Daily Mail (15/01), munculnya sesuatu
yang dikatakan sebagai indera keenam itu tidak masuk dalam kategori
extra sensory perception (ESP) atau kemampuan bawah sadar yang dapat
mendeteksi hal-hal di luar kelima panca indera manusia.
Namun,
apa yang selama ini disebut sebagai indera keenam itu hanyalah suatu
kejadian ketika otak manusia tidak diberikan waktu cukup dalam memproses
suatu informasi yang didapatkan oleh kelima panca inderanya. Oleh
karenanya, maka sisi samar dan pendugaan muncul.
Hal itu
dibuktikan dengan penelitian dengan mengambil sample dari beberapa
partisipan yang diberikan dua lembar gambar perempuan yang sama namun
hanya berbeda pada bentuk atau model rambutnya saja.
Para
peneliti memberikan waktu kepada para peserta untuk melihat kedua foto
itu selama maksimal 1,5 detik dan mempersilakan mereka istirahat satu
detik setelah melihat kedua foto itu.
Dari hasil penelitian
tersebut terungkap bahwa manusia sebenarnya memang mampu untuk
mendeteksi perubahan dan sesuatu namun tidak dapat menggambarkannya
secara detail, oleh karenanya unsur dugaan dan peramalan serta anggapan
atau prediksi dilakukan dan muncullah apa yang dinamakan indera keenam.
Bahkan
test yang dilakukan dengan metode sama namun obyeknya berbeda masih
memunculkan hasil yang serupa dengan test sebelumnya. Oleh karenanya,
para peneliti berpendapat bahwa indera keenam itu tidak ada dan manusia
yang diklaim atau mengklaimkan diri memiliki kelebihan itu hanya
termanipulasi oleh cara kerja otak dalam memproses dan menyajikan
kembali informasi yang didapat
Para
peneliti memberikan waktu kepada para peserta untuk melihat kedua foto
itu selama maksimal 1,5 detik dan mempersilakan mereka istirahat satu
detik setelah melihat kedua foto itu.
Dari hasil penelitian
tersebut terungkap bahwa manusia sebenarnya memang mampu untuk
mendeteksi perubahan dan sesuatu namun tidak dapat menggambarkannya
secara detail, oleh karenanya unsur dugaan dan peramalan serta anggapan
atau prediksi dilakukan dan muncullah apa yang dinamakan indera keenam.
Bahkan
test yang dilakukan dengan metode sama namun obyeknya berbeda masih
memunculkan hasil yang serupa dengan test sebelumnya. Oleh karenanya,
para peneliti berpendapat bahwa indera keenam itu tidak ada dan manusia
yang diklaim atau mengklaimkan diri memiliki kelebihan itu hanya
termanipulasi oleh cara kerja otak dalam memproses dan menyajikan
kembali informasi yang didapat
Para
peneliti memberikan waktu kepada para peserta untuk melihat kedua foto
itu selama maksimal 1,5 detik dan mempersilakan mereka istirahat satu
detik setelah melihat kedua foto itu.
Dari hasil penelitian
tersebut terungkap bahwa manusia sebenarnya memang mampu untuk
mendeteksi perubahan dan sesuatu namun tidak dapat menggambarkannya
secara detail, oleh karenanya unsur dugaan dan peramalan serta anggapan
atau prediksi dilakukan dan muncullah apa yang dinamakan indera keenam.
Bahkan
test yang dilakukan dengan metode sama namun obyeknya berbeda masih
memunculkan hasil yang serupa dengan test sebelumnya. Oleh karenanya,
para peneliti berpendapat bahwa indera keenam itu tidak ada dan manusia
yang diklaim atau mengklaimkan diri memiliki kelebihan itu hanya
termanipulasi oleh cara kerja otak dalam memproses dan menyajikan
kembali informasi yang didapat